Rabu, 23 November 2011

Mendengarkan!

"Sound does matter!" inilah tagline dari piranti multimedia yang terkenal untuk mendengarkan sound dari player kita.....Monster Beats dari Dr. Dre!

Hampir di setiap saat di seputaran Jabodetabek, kita selalu melihat orang2 di sekitar kita menggunakan alat untuk mendengarkan sesuatu yang langsung menuju ke telinga mereka. Memang tidak ada hubungannya sama sekali antara qualitas musik yang mereka dengarkan dengan kualitas gadget yang mereka pakai. Namun walaupun kita tidak sadar, ternyata kualitas musik bisa ditentukan salah satunya dari kualitas headphone atau earphone yang kita pakai. Salah duanya tidak salah lagi adalah playernya, dan salah tiganya adalah kualitas recording dari musik itu sendiri.

Saya mengalami sendiri mendengarkan dengan earphone berharga 10 ribu tiga sampai kualitas headphone kelas dunia seharga jutaan rupiah satu buah yang dihadirkan oleh Monster Beats. Kalau dilihat sekilas, semuanya menghasilkan suara, namun suara yang seperti apa yang dihasilkan dari earphone dari berbagai macam gaya dan harga itu? Pastilah berbeda2 tiap orangnya memaknai arti mendengarkan musik atau multimedia yang lain. Bagi seorang musisi mendengarkan musik yang indah adalah kewajiban supaya ia bisa menghasilkan musik2 yang indah. Artinya seorang musisi secara tidak langsung bisa jadi dipengaruhi oleh kualitas dari peralatan untuk memutar dan mendengarkan musik itu sendiri.

Mendengarkan musik bagi sebagian orang adalah jalan atau sarana untuk menghilangkan stress menghilangkan penat, menghilangkan prasangka buruk dan bisa menentramkan jiwa, sehingga nanti outcomenya adalah tidak mudah marah, selalu terlihat awet muda, dan ceria. Akan tetapi tahukah kita bahwa mendengarkan itu merupakan sebuah seni? Seni dimana si pendengar diam dan memfokuskan dirinya untuk mendengar sehingga suara atau bunyi dari yang kita dengar bisa mempengaruhi badan, pikiran dan jiwa kita. Jika mendengarkan itu sudah biasa kita lakukan, pertanyaannya sekarang adalah, mengapa kita sulit sekali mendengarkan sesuatu yang ada di sekeliling kita dan cenderung acuh terhadap suara2 di sekitar kita?

Mendengarkan...adalah sebuah kata yang mudah dan sering kita jumpai di kalangan masyarakat baik dari tingkat bawah dengan status sosial rendah sampai tingkat tinggi dengan status sosial yang dihormati. Akan tetapi apakah mendengarkan itu pekerjaan yang mudah? Jika kita senang mendengarkan musik, berita, cerita seharusnya mendengarkan bukanlah hal yang sulit, namun ternyata kenyataan seperti itu tidak terbukti akurat. Banyak orang tidak mampu mendengarkan dengan baik suara2 di sekitarnya bahkan suara2 yang muncul dari kedalaman dirinya seperti suara hati. Mengapa hal itu bisa terjadi?

Mendengarkan musik dan mendengarkan keluh kesah seseorang itu dua hal yang berbeda. Satu mendengarkan yang kita mau dengarkan dan yang kedua mendengarkan sesuatu yang mungkin tidak mau kita dengarkan. Manusia memiliki kecenderungan untuk mendengarkan sesuatu yang mereka mau dengarkan, dan ia juga memiliki kecenderungan untuk meninggalkan sesuatu yang tidak ingin mereka dengarkan seperti memindahkan lagu ke lagu berikutnya jika lagu tersebut tidak cocok dengan situasi saat itu, atau memiliki kecenderungan untuk menuntaskan perbincangan jika tema yang diambil adalah sesuatu yang tidak kita rasakan sebagai sesuatu yang menyenangkan setidaknya untuk kita saat itu.

Persis disini titik kita mau berangkat untuk belajar mendengarkan. Pertama-tama mendengarkan lingkungan sekitar kita atau situasi di sekitar kita dan tahap berikutnya adalah mendengarkan diri kita sendiri. Mendengarkan yang saya maksud adalah mendengarkan segala hal di lingkungan sekitar kita untuk kebaikan. Ada orang yang senang dengan mendengarkan gosip2, atau ada orang yang suka mendengarkan orang lain bertengkar atau membicarakan sesuatu (menguping). Bukan hal2 seperti itulah yang saya katakan untuk kebaikan. Tidak ada kebaikan sama sekali dengan mendengarkan gosip dan menguping pembicaraan orang atau pertikaian orang, namun entah mengapa kita justru senang mendengarkan itu. Mendengarkan disini saya maksud adalah mendengarkan berita, cerita, keluh kesah, dan pembicaraan2 seputar keprihatinan di lingkungan kita. Dengarkan dengan seksama dan pikirkanlah langkah yang perlu untuk bisa mengatasi keprihatinan2 itu, kemudian lakukan seperti jika kita senang dengan sebuah lagu kita biasanya menyenandungkan liriknya dalam hati atau secara verbal. Langkah selanjutnya kita baru mendengarkan sesuatu yang sulit walaupun paradoxnya adalah bahwa hal itu merupakan yang paling dekat yaitu mendengarkan suara hati kita. Suara hati adalah suara yang ada dalam diri kita yang selalu mengarahkan kita pada sebuah kebenaran. Kita seringkali mengabaikan karena kita menganggap bahwa segala sesuatu bisa diperdebatkan walaupun hal itu merupakan kebaikan uniersal. Contoh sederhana adalah ketika kita mau merencanakan sebuah kejahatan, kita seringkali mengabaikan suara hati yang selalu mengetuk pintu hati dan pikiran kita. Akibatnya ketika kita lakukan hal itu, kita merasa bahwa tidak ada permasalahan yang datang dan tanpa sengaja kita menutup telinga hati kita pada suara2 yang indah seperti kita menutup telinga kita saat kita mendengar musik yang indah.

Mendengarkan sesuatu yang berguna bagi kita adalah mendengarkan sesuatu yang baik. Seperti mendengarkan musik yang baik, kita juga ingin mendengarkan hal2 yang baik di sekitar kita ataupun jika itu terdengar buruk kita sadar bahwa kalo kita mau, pasti kita bisa membuatnya menjadi lebih baik dan tidak melewatkannya begitu saja. Jika instrumen untuk kita mendengarkan kita asah setiap saat maka kita tahu bahwa instrumen itu akan berubah menjadi istimewa dan luar biasa tanpa harus mengeluarkan banyak biaya seperti kalau kita ingin mendengarkan dari piranti yang mahal, yang otomatis juga memiliki kualitas suara yang baik. Jika kita memekakan diri kita, maka suara memang menjadi permasalahan utamanya, seperti tagline dari produsen alat mendengarkan yang terkenal; Monster Beats!

Pekakanlah suara di sekitarmu dan sadarlah bahwa suara2 keprihatinan di sekitarmu dan suara hatimu jauh lebih indah daripada musik duniawi yang ada karena suara2 itu adalah musik jiwa yang tak pernah berhenti menghentak sanubari kita untuk kita dengarkan!

Mari mendengarkan!

(Terinspirasi dari penggunaan Beats saat pergi ke Ciawi)

Tidak ada komentar: